Rabu, 27 September 2017

Harga Kawat



            Seperti yang kita tau kawat adalah salah satu alat yang sangat kita kenal, banyak pabrik yang memproduksi kawat di Indonesia, kita pun sudah mengetahui hal tersebut. Namun bicara mengenai harga kawat, justru mulai menjadi hal yang menarik untuk kita ketahui. Bahan baku kawat adalah besi, baja dan bahan baku lainnya, sebuah fakta bahwa Indonesia adalah negara penghasil bahan baku tersebut, tetapi kenyataan bebicara sebaliknya.   Industri baja nasional, yaitu salah satu industri bahan baku kawat, menyebut tekanan pada industri baja nasional terjadi karena produk baja impor masuk pasar indonesia dengan cara-cara  menyimpang, salah satunya dengan penyalahgunaan pos tarif baja paduan. Baja yang diimpor seharusnya dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri  karena kebanyakan jenis baja yang diimpor merupakan jenis baja karbon yang kegunaannya hanya untuk konstruksi umum. Hal yang sering terjadi adalah penyalahgunaan kategori baja paduan tersebut, yang bertujuan untuk mengalihkan pos tarif dari baja karbon menjadi baja paduan demi menghindari bea masuk.
Memang pemerintah telah memperketat pengawasan sejak awal 2017, namun pengetatan impor besi dan baja yang dilakukan pemerintah sejak awal tahun ini belum efektif. Data Badan Pusat Statistik menunjukan impor nilai impor kedua komonditas tersebut selama periode Januari-Mei 2017 meningkat 31,45% dari periode yang sama tahun lalu. Impor besi dan baja selama Januari-Mei 2017 tercatat sebanyak 5,43 juta ton, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,38 juta ton. Meski ekspor besi dan baja naik 93.5% pada  Mei dibandingkan dengan April 2017. Impor justru melonjak  nyaris tiga kali lipat. Terjadinya praktek – praktek “unfair trade”, jelas membahayakan produsen baja di dalam negeri, yang notabene berproduksi  dengan biaya apa adanya, jika mereka dibanjiri dengan impor yang harganya tidak masuk akal dalam arti “sangat murah” maka industri besi dan baja di Indonesia akan meredup, bahkan mungkin dimatikan.
Produsen, atau pelaku industri baja nasional telah lama melakukan berbagai cara untuk mendongkrak daya saing produk, seperti meningkatkan kapasitas  mesin, menggenjot pemasaran, dan terus meningkatkan efisiensi operasional. Hanya saja semua usaha yang telah dilakukan, tetap tak mampu menandingi harga baja impor asal China  yang begitu murah. Bahkan selisih efektif harga baja domestik dengan baja impor China dapat mencapai 28%. Dengan beda harga sebesar itu, industri baja di negara mana yang dapat bersaing dengan baja China yang perbandingan harga kawat nya begitu jauh. Sebuah skema pasar bebas yang terkonsentrasi, jelas terlihat ketika data dari asosiasi Baja Dunia mencatat  ekspor baja China menjadi 106 juta ton pada 2016 atau turun 3,1% dibandingkan  dengan tahun sebelumnya. Hanya saja, ekspor baja ke negara Asia Tenggara meningkat 11,5% menjadi 13,3 juta ton pada tahun 2016. Indonesia menjadi tujuan ekspor utama China untuk produk baja jenis batangan sebanyak 3,6  juta ton.
Terjerat kawat China agaknya judul yang kasar untuk sebuah keadaan yang serba terjepit untuk harga kawat di Indonesia, namun itulah fakta yang tersaji secara objektif yang tak dapat dipatahkan. Dalam hal ini pemerintah harus segera kembali menegaskan dimana letak proteksi ekonomi untuk Industri di tanah air. Walaupun memang skema pasar bebas yang berjalan dengan mulus telah menjerat Indonesia sejak lama. Namun sudah menjadi sebuah kewajiban yang harus dijalankan pemerintah ketika mengetahui bagaimana seharusnya ekonomi konstitusi mengatur kegiatan ekonomi di dalam negeri. Produk peraturan seperti Permendag No 21 tahun 2009 yang mewajibkan importir baja memiliki nomor importir terdaftar, nampaknya belum efektif membendung impor baja khususnya untuk produk kawat dan paku. Lalu bagaimana dengan Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), yaitu organisasi industri besi dan baja yang berupakan peleburan dari beberapa asosiasi besi dan baja dari hulu ke hilir yang mempunyai fungsi melakukan pembahasan atas permasalahan industri besi dan baja, merumuskan pola dan solusi untuk meyikapi permasalahan yang terjadi, serta mengajukan usulan/aspirasi kepada pemerintah atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang erat kaitannya dengan industri baja nasional. Seharusnya asosiasi ini dapat mengambil sikap yang tepat untuk keberlangsungan industri baja , dan mendongkrak harga kawat di Indonesia.


Selasa, 26 September 2017

Kulit Kabel



       Berbicara mengenai bagian-bagian kabel yang mempunyai masing-masing fungsi, kali ini saya akan membahas sedikit informasi tentang Kulit Kabel. Berdasarkan kebiasaan dan budaya kita sehari hari, sesuatu yang mempunyai kulit biasanya akan kita kupas dan membuang kulitnya, missal: aneka jenis buah. Tapi coba kita geser sedikit gambaran kita dari Kulit buah, kepada Kulit Kabel. apakah anda masih ingat penyebab munculnya genangan di sejumlah jalan yang sebelumnya sudah bebas dari banjir di Jakarta, pada tanggal 4 maret 2017. ternyata yang menjadi penyebab adalah Kulit Kabel. Setelah diselidiki, sumbatan-sumbatan di jalan di Jakarta, salah satunya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, disebabkan oleh adanya Kulit kabel listrik. Kulit Kabel listrik menghambat saluran air di gorong-gorong.



Kabel-kabel itu kembali ditemukan setelah pasukan oranye terjun untuk mengecek lokasi rawan genangan. Setelah dibongkar, puluhan meter kulit kabel ditemukan di gorong-gorong di kawasan Gatot Subroto. penyelidikan itu dilakukan karena merasa heran atas munculnya genangan di lokasi yang sudah bebas dari banjir. Sampah kulit kabel ini tahun lalu juga menjadi penyebab banjir di wilayah protokol Ibu Kota. Bahkan sampai ada Mesin pengupas kulit kabel, mesin tersebut  merupakan sebuah alat sederhana yang di rancang untuk mengupas atau memisahkan antara kulit kabel dan bagian dalamnya, yaitu antara kulit terluar dengan aluminium atau tembaga lapisan dalam kabel. Mesin pengupas kulit kabel ini dibuat dengan tujuan untuk memisahkan antara kulit kabel yang paling luar biasanya terbuat dari plastik dengan kulit bagian dalam yang terbuat dari aluminium. Bagi pebisnis daur ulang limbah,  gabungan 2 buah bahan ini tidak bisa disatukan, yakni lapisan plastik dan lapisan aluminium. Untuk memisahkan kedua bahan tersebut dapat dipisah dengan menggunakan mesin pengupas kulit kabel.
Lalu pertanyaannya adalah Apakah Kulit Kabel mempunyai fungsi?

Untuk mengetahui fungsi Kulit Kabel kita terlebih dahulu harus mengetahui bagian-bagian kabel. saya akan ambil contoh dari salah satu jenis kabel:
Indoor Cable
Contoh indoor kabel adalah Kabel telepon dalam rumah berisolasi dan berselubung PVC mempunyai kapasitas 2 s/d 100 pair penghantar dari tembaga lunak dengan diameter 0,6 mm. Gambar 2.12 merupakan gambar indoor cable. 



Fungsi dari tiap lapisan kabel =

a) Urat kabel dengan isolasi PE / PVC
Berfungsi sebagai penghantar yang menyambungkan terminal dengan sentral.


b) Isolasi Polyethyline ( PE ) atau Poly Vinyl Chloride ( PVC ) berwarna dan berfungsi sebagai pembungkus dan isolator antar penghantar. Kode warna dalam perhitungan urat kabel.



c) Pita pelilit atau pengikat kode warna
Berfungsi untuk mempermudahkan perhitungan urat kabel dan mengikat kabel agar sama.


d) Pembungkus inti kabel
Berfungsi untuk membalut inti kabel supaya bulat, padat, sebagai bantalan antara urat kabel dengan lapisan alminium, dan sebagai pencegah lelehnya isolasi penghantar pada saat pembuatan kulit kabel.


e) Aluminium Foil
Berfungsi sebagai pelindung elektris terhadap induksi tegangan asing dari luar.


f) Kulit Dalam ( PE hitam )
Berfungsi sebagai pelindung kemungkinan masuknya air dan sebagai bantalan antara lapisan armouring dengan lapisan alminium.


g) Armouring Baja
Berfungsi sebagai pelindung mekanis terhadap benturan benda tajam / keras, dan sebagai pelindung elektris terhadap indksi tegangan asing.


h) Kulit luar kabel ( PE hitam )
Berfungs sebagai pelindung kemungkinan masuknya air dan sebagai bantalan pada waktu penarikan.


i) Kawat Telanjang Tembaga ( Cu )
Berfungsi sebagai penghubung ke tanah atau ground.

           

            Bisa dilihat berdasarkan penjelasan diatas, pada indoor cable terdapat 2 macam Kulit Kabel, yaitu Kulit Dalam Berfungsi sebagai pembungkus Kabel atau pencegah masuknya air ke dalam kabel. Dan Kulit luar kabel Berfungsi sebagai bantalan pada waktu penarikan. Itulah beberapa informasi seputar Kulit Kabel. semoga bermanfaat bagi anda, salam sejahtera.







Minggu, 24 September 2017

Pabrik Kabel



Industri kabel merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam pembangunan infrastruktur listrik di suatu negara. Di Indonesia sendiri industri kabel menjadi salah satu industri yang dapat bersaing dengan industri-industri pada sektor lainnya. Seiring dengan jumlah pemakaian listrik yang meningkat di setiap wilayah, maka permintaan terhadap kabel mengalami peningkatan juga tiap tahunnya. Di tingkat ASEAN contohnya Negara China merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat konsumsi kabel yang tinggi juga. Perusahaan yang bergerak dalam industri kabel umumnya memproduksi berbagai jenis kabel seperti kabel listrik, kabel telepon, kabel fiber optik, kabel kontrol dan lainnya. Kabel listrik merupakan media penghantar tenaga listrik dari sumber tenaga listrik ke peralatan yang menggunakan Listrik atau menghubungkan suatu peralatan listrik ke peralatan listrik lainnya.

            Di Indonesia, pembangunan pabrik kabel pertama didirikan pada tahun 1952 dan terus mengalami perkembangan hingga tahun 1970. Pada tanggal 10 Februari 1973, Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (APKABEL) dibentuk dan disahkan pada tanggal 26 Juni 1974. APKABEL berada dalam pembinaan Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA) Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan menjadi anggota luar biasa Kadin Indonesia (APKABEL, 2015). Anggota APKABEL terdiri dari Perusahaan Modal Asing(PMA) dan Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) baik dalam sudah bentuk Perusahaan Terbuka (Tbk) maupun belum. Beberapa perusahaan adalah merupakan anak perusahaan atau kepemilikannya terkait dengan MNC seperti Pirelli, Furukawa, Fujikura, Sumitomo, Showa, Siemens/Corning yang cukup potensial baik dari segi financial, jaringan maupun teknologi.

Dibawah ini adalah nama-nama pabrik kabel yang sudah mendapatkan tempat di kancah industry Indonesia:
1. Sumi Kabel :

PMA yang berdiri di awal dekade 80an ini, merupakan salah satu pemain besar di industri kabel Indonesia. Pabrik berlokasi di Tangerang, pabrik ini sangat teratur dalam tata letaknya dan tata kerjanya.
2. Supreme Cable :

Dikenal juga dengan nama PT Sucaco dan memiliki pabrik di kawasan Jakarta Barat serta fasilitas yang terintegrasi, PT Sucaco memiliki anak perusahaan yang bergerak di pengolahan tembaga serta material pendukung produksi kabel lainnya. Katalognya cukup lengkap dan sering menjadi rujukan saat membuat perhitungan dan pemilihan kabel yang akan dipergunakan.
3. Kabel Metal Indonesia :

Berdiri pada tahun 1972 dengan nama Kabel metal Indonesia dan sempat berubah menjadi GT Kabel setelah dibeli oleh grup Gajah Tunggal. Pabriknya terletak di kawasan Cakung, Jakarta.
4. Prysmian Cable :

Pabrikan ini memiliki fasilitas produksi di Cikampek. Kabelnya sendiri diproduksi di pabrik Malaysia,
5. Voksel Kabel :

Untuk beberapa tipe produk LV & Control Cable, Voksel sering menyimpan cukup banyak stok cadangan. Cukup membantu untuk proyek yang mengalami salah perhitungan panjang kabel yang diperlukan. Harganya terbilang bersaing terutama untuk kuantitas banyak.
6. Jembo Kabel :

Durasi produksi umumnya tidak berbeda jauh dengan kesepakatan saat mengeluarkan PO. Dalam perbandingan peringkat, masuk level kompetisi yang sama dengan Voksel kabel.

Diluar 6 pabrikan kabel di atas, masih banyak pabrik yang memproduksi baik kabel maupun konduktor. Perlu diketahui juga bahwa Indonesia mempunyai perusahaan produsen kabel terbaik di kawasan ASEAN. Di sektor ini, Indonesia siap bertarung dalam pasar bebas ASEAN. Khususnya standarisasi produk yang sudah tergolong standar Internasional. Pada produksi kabel dari PT Supreme Cable Manufacturing Commerce Tbk (Sucaco) yang merupakan pabrik kabel tertua di Indonesia. Untuk produk, sebenarnya standar ASEAN itu memiliki standar yang tinggi. Tetapi melihat perkembangan Industri Kabel di Indonesia yang notabene telah dapat pengakuan secara standarisasi produk dari negara-negara kawasan ASEAN.


5 Komponen Penting Dalam Telepon Kabel

5 Komponen Penting Dalam Telepon Kabel Telepon berasal dari bahasa Yunani yakni terdiri dari buah kata yaitu tele yang berarti jauh da...