Jumat, 22 September 2017

Kabel Metal



PT Kabel Metal Indonesia Wire & Cable, Tbk (KBLI) merupakan perusahaan kabel yang sudah berdiri sejak lama di Indonesia, tepatnya pada tahun 1972, ketika itu dengan bekerja sama dengan perusahaan asal Jerman, Kabel-und Metallwerke AG. Pabrik pertama milik perusahaan berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, seluas 10 hektar, dan hingga kini menjadi satu-satunya pabrik milik perusahaan. Saat ini PT Kabel Metal Indonesia memproduksi dua jenis kabel berdasarkan bahan bakunya, yakni kabel tembaga dan kabel alumunium, dengan komposisi 64% tembaga dan 36% alumunium. Dari pendapatan perusahaan sebesar Rp589 milyar pada Kuartal I 2013, Rp509 milyar diantaranya berasal dari penjualan kabel listrik tegangan rendah. Salah satu pelanggan utama perusahaan tentu saja PT PLN. Kinerja PT Kabel Metal Indonesia cukup konsisten dengan terus mencatatkan pertumbuhan sejak tahun 2009. Penurunan yang terjadi di tahun 2009 bisa dipahami mengingat ketika itu sedang terjadi krisis global. Inilah yang kemudian mendorong perusahaan untuk mulai berekspansi kembali, dengan cara meningkatkan kapasitas produksi. Pada tahun 2012, PT Kabel Metal Indonesia meningkatkan kapasitas produksinya dari 27 ribu ton kabel, menjadi 33 ribu ton.

Diluar memaksimalkan kapasitas produksi yang sudah ada, saat ini PT Kabel Metal Indonesia juga punya rencana untuk mendirikan pabrik baru, kali ini untuk memproduksi kabel tegangan tinggi, yang dijadwalkan akan rampung seluruhnya dalam kurun waktu 3 tahun kedepan. Namun sejauh ini rencana tersebut masih diatas kertas dan belum ada realisasi apapun.
Hal ini cukup menarik terutama karena sektor infrastruktur di Indonesia akan terus berkembang dalam beberapa waktu kedepan. Disamping hal itu persaingan di industri kabel di Indonesia belakangan ini sangat ketat, dengan hadirnya 32 perusahaan kabel lokal, belum termasuk membanjirnya kabel impor dari Tiongkok. Lalu jangan lupa harga bahan baku tembaga dan alumunium yang cukup mahal, dan PT Kabel Metal Indonesia harus membelinya dari perusahaan asing alias impor, karena di Indonesia belum ada perusahaan lokal yang mampu memproduksi logam tembaga dan alumunium dalam jumlah besar, hal ini membuat agak ironis, mengingat Indonesia sebenarnya merupakan salah satu produsen bijih tembaga terbesar di dunia, bisa kita lihat di Papua, milik Freeport. Namun bijih tembaga tersebut hampir seluruhnya dikirim keluar negeri untuk diolah menjadi logam tembaga, kemudian baru dijual kembali kesini. Alhasil, jadilah perusahaan-perusahaan kabel termasuk PT Kabel Metal Indonesia harus mengimpor bahan baku logam tembaganya.

Namun PT Kabel Metal Indonesia ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya bahwa PT Kabel Metal Indonesia sudah termasuk ke dalam merk kabel empat besar dan sudah mendapat sertifikat ISO 9001 dan OHSAS 18001. Dan jangan lupakan Status PT Kabel Metal Indonesia sebagai perusahaan kabel dengan kinerja terbaik di BEI saat ini. Hal ini tentu saja terus memacu pihak manajemen untuk terus bekerja keras guna mengembangkan usahanya. PT Kabel di Indonesia ini, memang memiliki Track record pertumbuhan perusahaan yang cukup baik, termasuk pada momentum kuasi reorganisasi pada tahun 2011. Diharapkan kinerja PT Kabel Metal Indonesia, akan lebih meningkat di masa mendatang, dan sahamnya juga akan terus naik. Karena keuntungan utama bagi PT Kabel Metal Indonesia adalah dari sisi pengenalan brand, dimana salah satu merk kabel milik perusahaan, yakni ‘Kabelmetal’, sudah sangat dikenal konsumennya sejak tahun 1974.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 Komponen Penting Dalam Telepon Kabel

5 Komponen Penting Dalam Telepon Kabel Telepon berasal dari bahasa Yunani yakni terdiri dari buah kata yaitu tele yang berarti jauh da...