PT Kabel Metal Indonesia Wire &
Cable, Tbk (KBLI) merupakan perusahaan kabel yang sudah berdiri sejak lama di
Indonesia, tepatnya pada tahun 1972, ketika itu dengan bekerja sama dengan
perusahaan asal Jerman, Kabel-und Metallwerke AG. Pabrik pertama milik
perusahaan berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, seluas 10 hektar, dan hingga
kini menjadi satu-satunya pabrik milik perusahaan. Saat ini PT Kabel Metal
Indonesia memproduksi dua jenis kabel berdasarkan bahan bakunya, yakni kabel
tembaga dan kabel alumunium, dengan komposisi 64% tembaga dan 36% alumunium. Dari
pendapatan perusahaan sebesar Rp589 milyar pada Kuartal I 2013, Rp509 milyar
diantaranya berasal dari penjualan kabel listrik tegangan rendah. Salah satu
pelanggan utama perusahaan tentu saja PT PLN. Kinerja PT Kabel Metal Indonesia
cukup konsisten dengan terus mencatatkan pertumbuhan sejak tahun 2009. Penurunan
yang terjadi di tahun 2009 bisa dipahami mengingat ketika itu sedang terjadi
krisis global. Inilah yang kemudian mendorong perusahaan untuk mulai
berekspansi kembali, dengan cara meningkatkan kapasitas produksi. Pada tahun
2012, PT Kabel Metal Indonesia meningkatkan kapasitas produksinya dari 27 ribu
ton kabel, menjadi 33 ribu ton.
Diluar memaksimalkan kapasitas
produksi yang sudah ada, saat ini PT Kabel Metal Indonesia juga punya rencana
untuk mendirikan pabrik baru, kali ini untuk memproduksi kabel tegangan tinggi,
yang dijadwalkan akan rampung seluruhnya dalam kurun waktu 3 tahun kedepan.
Namun sejauh ini rencana tersebut masih diatas kertas dan belum ada realisasi
apapun.
Hal ini cukup menarik terutama
karena sektor infrastruktur di Indonesia akan terus berkembang dalam beberapa
waktu kedepan. Disamping hal itu persaingan di industri kabel di Indonesia
belakangan ini sangat ketat, dengan hadirnya 32 perusahaan kabel lokal, belum
termasuk membanjirnya kabel impor dari Tiongkok. Lalu jangan lupa harga bahan
baku tembaga dan alumunium yang cukup mahal, dan PT Kabel Metal Indonesia harus
membelinya dari perusahaan asing alias impor, karena di Indonesia belum ada
perusahaan lokal yang mampu memproduksi logam tembaga dan alumunium dalam
jumlah besar, hal ini membuat agak ironis, mengingat Indonesia sebenarnya
merupakan salah satu produsen bijih tembaga terbesar di dunia, bisa kita lihat
di Papua, milik Freeport. Namun bijih tembaga tersebut hampir seluruhnya
dikirim keluar negeri untuk diolah menjadi logam tembaga, kemudian baru dijual
kembali kesini. Alhasil, jadilah perusahaan-perusahaan kabel termasuk PT Kabel
Metal Indonesia harus mengimpor bahan baku logam tembaganya.
Namun PT Kabel Metal Indonesia ini
memiliki beberapa keunggulan diantaranya bahwa PT Kabel Metal Indonesia sudah termasuk
ke dalam merk kabel empat besar dan sudah mendapat sertifikat ISO 9001 dan
OHSAS 18001. Dan jangan lupakan Status
PT Kabel Metal Indonesia sebagai perusahaan kabel dengan kinerja terbaik di BEI
saat ini. Hal ini tentu saja terus memacu pihak manajemen untuk terus bekerja
keras guna mengembangkan usahanya. PT Kabel di Indonesia ini, memang memiliki Track
record pertumbuhan perusahaan yang cukup baik, termasuk pada momentum kuasi
reorganisasi pada tahun 2011. Diharapkan kinerja PT Kabel Metal Indonesia, akan
lebih meningkat di masa mendatang, dan sahamnya juga akan terus naik. Karena
keuntungan utama bagi PT Kabel Metal Indonesia adalah dari sisi pengenalan
brand, dimana salah satu merk kabel milik perusahaan, yakni ‘Kabelmetal’, sudah
sangat dikenal konsumennya sejak tahun 1974.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar