UPS merupakan singkatan
dari Uninteruptible Power Supply. UPS memiliki pengertian yaitu perangkat
hardware komputer yang berfungsi untuk memberikan suplai listrik ketika
tegangan utama tidak berfungsi, terhenti, atau terkena pemadaman listrik. Jadi,
UPS hanya akan berfungsi jika terjadi pemadaman listrik. Artinya, UPS hanya
sebagai cadangan. UPS cukup berperan karena dapat memberi suplai listrik selama
beberapa menit. Waktu yang cukup singkat dapat dimanfaatkan untuk mematikan
komputer secara normal. Ini tentu lebih baik ketimbang mati tiba-tiba karena
listrik padam karena akan merusak hard disk dan hilangnya pekerjaan kita di
komputer. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa fungsi UPS pada komputer UPS
memiliki fungsi sebagai cadangan sumber listrik yang sifatnya darurat. Artinya,
UPS berfungsi untuk memberikan suplai listrik saat terjadi pemadaman listrik
agar dapat menjaga komputer dari berbagai hal yang tak diinginkan. Semisal,
ketika listrik padam dan ada UPS, maka komputer akan aman dari rusaknya
perangkat komputer ataupun data komputer hilang karena belum sempat disimpan.
Itu semua akan teratasi apabila ada perangkat UPS.
Selain itu, di dalam
perangkat UPS juga terdapat stabilizer. Stabilizer ini memiliki kegunaan untuk
menstabilkan aliran listrik yang masuk ke dalam komputer. Dengan demikian, CPU
dapat bertahan lebih lama ketimbang biasanya karena arus listrik yang mengalir
ke CPU dapat stabil. Jenis dan Cara kerja UPS secara umum ada 3 jenis, yaitu
sistem standby (off-line) UPS, line-interactive UPS, dan on-line UPS.
·
Cara kerja UPS sistem standby (off-line)
Cara kerja UPS jenis ini
melakukan pengisian daya langsung dari sumber listrik dan menyimpannya ke dalam
baterai penyimpanan listrik cadangan yang hanya digunakan saat listrik putus.
Perangkan komputer langsung dihubungkan dengan UPS ini. Ketika tegangan yang
masuk ke UPS ini tidak stabil, maka UPS jenis ini akan menyalakan sirkuit
inverter DC-AC internal yang didukung oleh bateri candangan UPS ini. UPS dengan
cara kerja seperti ini umumnya mempunyai harga yang relatif murah dengan
spesifikasi di bawah 1kVA.
·
Cara kerja UPS sistem line-interactive
Cara kerja UPS sistem
line-interactive ini bekerja dengan cara mempertahankan jalur inverter dan
mengalihkan arus DC baterai dari mode charging ke mode penyediaan daya ketika
listrik padam. Di dalam UPS tipe ini terdapat autotransformer yang bisa
mengatur mode papda UPS jenis ini dari mode charging maupun supplying melalui
identifikasi kestabilan tegangan listrik yang masuk. Dalam kondisi voltase
rendah, UPS ini akan menyesuaikan arus masuk dan keluar sehingga pada keadaan
tersebut UPS tipe ini akan membutuhkan arus masukan lebih besar.
·
Cara kerja UPS sistem on-line
Cara kerja UPS tipe
ketiga ini adalah dengan menggunakan metode “double conversion” dari arus AC
yang diterima kemudian melanjutkannya ke baterai internal baru kemudian
dialirkan kembali ke daya 120V/240V AC untuk melindungi komputer kita. Secara
umum teknologi yang digunakan pada UPS sistem ini sama dengan sistem line-interactive.
Sistem ini umumnya mempunyai kapasitas besar sehingga mahal.
Satu lagi hal yang jarang
diperhatikan oleh para pemakai UPS adalah kapasitas daya “real” dari UPS.
Pemakai kebanyakan hanya menghitung kapasitas daya UPS dari nilai Volt Ampere
(VA) yang dicantumkan oleh produsen. Padahal pada kebanyakan produk UPS
tersebut nilai VA bukanlah kapasitas daya yang sebenarnya. Sebagai contoh : UPS
merk ICA mencantumkan daya sebesar 700 VA. Nilai ini cukup besar menurut kita.
Cukup untuk satu set komputer berikut Speaker dan Printer. Padahal jika kita
cermati lebih lanjut spesifikasi yang diberikan oleh produsen maka kapasitas
daya yang sebenarnya hanyalah 350 W. Jadi hanyalah separuh dari nila VA yang
dicantumkan oleh produsen.
Daya ini sangatlah
pas-pasan untuk satu set komputer. Jika
dihitung rata-rata satu unit komputer pada saat start-up membutuhkan daya
kurang lebih 150 – 200 watt untuk komputer desktop dengan prosesor Intel Core
i3 dengan monitor LCD 15,6 inchi. Itu baru komputer saja. Printer jika printer
biasa (non multi fungsi), saat beroperasi kurang lebih sekitar 30 W. Jika printer
yang multi fungsi sekitar 40 – 50 W. Untuk speaker bisa 5 W. Jadi rata-rata
satu set komputer lengkap dengan spek standar berikut speaker dan printer
membutuhkan daya kurang lebih 250 – 300 W. Maka tidaklah heran jika UPS 700 VA
hanya mampu bertahan sekitar 10 menitan. Ada banyak kapasitas pada UPS, seperti
UPS 900Watt , UPS 1000 Watt, dan banyak lagi. Seperti penjelasan diatas. Jangan
lupa untuk teliti dan bertanya UPS mana yang cocok untuk kebutuhan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar